Sunday, October 23, 2011

Dr. William King ( 1786-1885)


hey guys, disini saya akan membahas tentang tokoh koperasi yaitu --->> Dr. William King, yang lahir di Ipwich tahun 1786, adalah perintis koperasi kedua di Inggris. Sebagai dokter lulusan Cambridge yang kemudian bertugas di Brighton, ia menaruh perhatian yang besar kepada nasib kaum buruh. Sebagai dokter, yang juga mempelajari teologi, filsafat, sejarah, ilmu pasti dan ekonomi. Ia memiliki rasa kemanusiaan yang sangat tinggi rasa. Ia ingin berbuat sesuatu yang dapat membantu memperbaiki nasib kaum buruh. Ia segera saja mengembangkan berbagai pedoman dan menterjemahkan berbagai ide usaha bersama ala Robert Owen tersebut ke dalam tindakan-tindakan yang lebih nyata.

Pada akhir tahun 1839, King mulai memelopori berdirinya koperasi-koperasi lokal yang relatif kecil-kecil. Beberapa buruh diorganisir untuk mendirikan toko koperasi agar dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari secara bersama-sama. Kegiatan tersebut sekaligus untuk menghindarkan kaum buruh dieksploitasi oleh warung dan pedagang swasta yang banyak tumbuh pada saat itu.

Dalam waktu 2 (dua) tahun telah berdiri sekitar 130 koperasi atas anjuran dan bantuannya.

Berbeda dengan Owen yang ingin mengadakan perbaikan seluruh masyarakat melalui pembentukan komunitas baru, King membatasi hanya pada kaum buruh. King menyadari akan kekurangan-kekurangan yang ada pada koperasi-koperasi sebelumnya. Ia menerbitkan majalah yang diberi nama "Cooperator", dan dibagikan secara cuma-cuma kepada seluruh koperasi dan anggotanya agar meningkat kesadaran dan kecakapannya. Koperasi di masa William King telah mendekati koperasi modern, karena telah memasukkan unsur ilmu pengetahuan dan teknologi di dalamnya.

Meskipun telah berupaya dengan sekuat tenaga, namun kurangnya keinsyafan dari kalangan anggota telah menyebabkan kurang berhasilnya perkembangan dengan baik. Meskipun demikian, ada beberapa kalangan yang juga mencatat bahwa berbagai keberhasilan koperasi di saat itu telah menjadikan para pedagang non
koperasi menjadi semakin tidak suka kepada koperasi. Pedagang merasa mendapatkan pesaing yang benar-benar harus dilawan.

Situasi tersebut telah meningkatkan persaingan yang keras dari para pedagang non koperasi terhadap koperasi. Sampai-sampai majikan-majikan pabrikan pun membayar upah buruhnya dalam bentuk kupon yang hanya bisa dibelanjakan di takotako non koperasi milik majikan pabrikan.

Koperasi rintisan King memang pada akhimya tak mampu berkembang secara meluas, namun bagaimanapun kegiatan dan dorongan nyata Dr. William King telah mengukuhkan lahimya idealisme baru bahwa kehidupan yang baik ternyata dapat dicapai dengan berkoperasi. Ia juga berpendapat, bahwa di dalam organisasi koperasi konsumsi terdapat jalan untuk pembaharuan sosial dan ekonomi. Dengan jalan berkoperasi, menurut King, buruh-buruh akan terlepas dari ketergantungan dan dengan menyisihkan dana cadangan dari keuntungan secara terus menerus akan memperoleh kekuatan (D. Danoewikarsa, 1977).

Hal ini merupakan hal yang paling menonjol dalam perkembangan koperasi lebih lanjut. Semangat keberhasilan sebagai dasar bagi berdirinya suatu koperasi telah diletakkan oleh Dr. William King.

Karena begitu gigih dan besarnya perhatian Dr. William King terhadap koperasi pada saat itu, maka sementara kalangan ada yang menyebutnya sebagai Bapak Koperasi (D.Danoewikarsa, 1977).

Semenjak itu mulai bermunculan berbagai koperasi konsumsi awal di Inggris. Termasuk masyarakat di Rochdale, pada tahun 1833 sempat mendirikan The Rochdale Friendly Cooperative Society. Namun koperasi tersebut tidak tahan lama, antara lain karena koperasi tersebut melakukan pelayanan secara kredit bagi penjualan barang-barang konsumsinya kepada anggota, sehingga modalnya yang relatif kecil tak kuat menopang kegiatan tersebut. Ada catatan yang menarik bahwa di London, pada tahun 1832, sempat terselenggara Kongres Koperasi.

Seiring dengan derap para pekerja pabrik membangun berbagai usaha bersamanya, pada tahun 1829, Bank Of Scotland juga berimprovisasi mencoba memberikan pinjaman kepada pemilik toko, pengrajin dan petani tanpa jaminan barang, tetapi jaminan pribadi dan karakter dari calon peminjam. Pendekatan kepercayaan tersebut berhasil dan di kemudian hari telah menjadi salah satu dasar pengembangan koperasi simpan pinjam ala Raiffeisen dan Schulze Delitzsch di Jerman.

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/William_King_%28doctor%29
http://google.com

No comments:

Post a Comment